Jangan Sepelekan Lumut di Kolam! Ini 5 Dampak Berlebih yang Wajib Kamu Tahu
Jangan Sepelekan Lumut di Kolam! Ini 5 Dampak Berlebih yang Wajib Kamu Tahu
Halo! Pernah nggak sih kamu lihat kolam renang yang airnya berubah jadi kehijauan dan dindingnya terasa licin? Itu tandanya ada masalah besar: pertumbuhan lumut yang berlebih. Mungkin kamu mikir, "Ah, cuma lumut doang, gampang dibersihin." Eits, jangan salah. Lumut itu bukan cuma masalah estetika, tapi juga bisa punya dampak serius buat kolam dan juga kesehatanmu.
Aku mau ajak kamu ngobrolin kenapa lumut itu bahaya dan apa saja 5 dampak buruknya kalau dibiarkan begitu saja. Yuk, kita selami lebih dalam!
1. Merusak Kualitas Air dan Sistem Filtrasi
Lumut adalah organisme hidup yang berkembang biak dengan cepat. Pertumbuhan lumut yang tak terkendali akan membebani sistem filtrasi kolam. Filter, yang seharusnya menyaring partikel kotoran, malah akan cepat tersumbat oleh alga dan residunya.
Kalau filter mampet, sirkulasi air jadi terhambat, yang berakibat fatal pada kualitas air. Air jadi keruh, pH berubah, dan zat kimia seperti klorin jadi tidak efektif. Ini lingkaran setan yang membuat kolam jadi "sakit" secara keseluruhan.
2. Berisiko Tinggi Menyebabkan Kecelakaan Tergelincir
Pernah merasa dinding atau lantai kolam yang licin saat kamu berenang? Itu adalah biofilm yang dihasilkan oleh lumut. Biofilm ini adalah lapisan licin yang terdiri dari koloni bakteri dan alga yang menempel di permukaan kolam.
Lapisan ini sangat licin dan bisa membuatmu kehilangan pijakan, terutama saat naik atau turun tangga kolam. Bayangkan kalau anak-anak yang berenang di sana dan tergelincir, ini bisa sangat berbahaya.
3. Merusak Struktur dan Material Kolam
Kalau dibiarkan terus-menerus, lumut bisa merusak material kolam. Lumut hijau dan kuning mungkin hanya menempel di permukaan, tapi lumut hitam itu lebih agresif. Lumut hitam punya akar yang bisa menembus celah-celah kecil di plester atau keramik kolam.
Kalau akarnya sudah menembus, bisa merusak struktur di bawahnya, menyebabkan retakan dan kebocoran. Biaya untuk perbaikan struktural jauh lebih mahal daripada perawatan rutin untuk membersihkan lumut.
4. Membuat Klorin Jadi Tidak Efektif
Klorin adalah pahlawan pembasmi kuman di kolam renang. Tapi, kalau ada banyak lumut, klorin akan "bekerja keras" untuk membasmi lumut daripada membunuh bakteri dan virus patogen. Ini membuat kadar klorin bebas di air menurun drastis.
Akibatnya, efektivitas sanitasi kolam menurun. Bakteri seperti E. coli dan virus lain bisa bertahan hidup lebih lama, meningkatkan risiko penyakit bagi orang yang berenang. Kamu harus menambah lebih banyak klorin, yang tentu saja boros dan bisa mengiritasi kulit.
5. Menjadi Sarang Serangga dan Larva
Kolam yang dipenuhi lumut dan airnya keruh adalah lingkungan yang sangat disukai oleh serangga, terutama nyamuk. Nyamuk senang berkembang biak di air yang tidak terawat.
Kalau kolammu jadi sarang nyamuk, kamu juga jadi rentan terhadap penyakit yang dibawa nyamuk, seperti demam berdarah. Selain nyamuk, serangga lain juga bisa bersarang di sana, membuat kolammu tidak lagi jadi tempat yang menyenangkan, tapi malah jadi sumber masalah kesehatan.
Kesimpulan
Jadi, jangan pernah sepelekan lumut di kolam. Segera ambil tindakan untuk membersihkannya dan lakukan perawatan rutin. Kolam yang bersih itu bukan hanya soal keindahan, tapi juga soal kesehatan dan keamanan.Andi Pool Contruction adalah Kontraktor Specialist Pembuatan, Perawatan, dan Renovasi Kolam dari Kolam Renang, Kolam Jacuzzi, Kolam Ikan Hias Koi, dan Kolam Custom | Office and Workshop: Jalan Simo Gunung Kramat Barat G No.27, Jawa Timur 60255 | Official Email: jasakolamofficial@gmail.com | Phone/Whatsapp: 082298135417